MENJALANI DAN MENIKMATI TAKDIR

 

                Iklas menjalani takdir bukan berarti menyerah 

Salah seorang teman ada yang bertanya kepada saya, “ Pak bagaimana  caranya supaya kita bisa menerima takdir Allah yang berat ?”. Pertanyaan yang cukup menggelitik bagi saya, karena saya pun terkadang tidak langsung legowo ketika takdir yang saya terima tak sesuai dengan ekspektasi.

Ketika takdir yang allah tentukan untuk kita tak sesuai dengan keinginan, memang butuh proses untuk bisa menerimanya. Biasanya saya melakukan beberapa hal ini supaya bisa lebih cepat berdamai dengan takdir:

1. Jalani dengan  sabar dan renungkan 

Supaya lebih mudah berdamai, kita harus mengakui apa yang sedang kita rasakan, baik itu sedih, khawatir, kecewa dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk melepas beban perasaan yang kita alami. Kita bisa mencurahkannya dengan menulis di buku atau journaling. Selain itu bisa juga dengan bercerita kepada orang yang tepat. Orang yang bisa kita percaya dan dekat dengan kita, karena jika bercerita kepada orang yang salah, bukan solusi yang kita dapatkan namun perasaan kita bisa makin runyam.  Saya pernah bercerita kepada orang yang salah, bukannya lega yang saya dapatkan tapi justru kesedihan saya bertambah karena respon yang dia berikan. Oleh karena itu saya lebih suka mengekspresikan perasaan saya dengan menulis, journaling.

Dengan menulis saya bisa jujur mengeluarkan apa yang sedang saya rasakan, dan setelah itu rasanya hati lebih ringan, lebih tenang dan keresahan yang saya alami berkurang.

2. Bersukur dan selalu memotivasi diri sendiri 

Ketika saya sudah melepaskan perasaan saya , saya akan lebih mudah memberikan kata-kata penyemangat dan megambil hikmah dari apa yang terjadi.  Berikan afirmasi positif kepada diri sendiri, karena motivasi paling baik adalah yang datang dari diri sendiri.

Ketika saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan, saya akan mengucapkan beberapa kata-kata penyemangat untuk diri saya, misalnya “ingat, semua orang sudah punya takdirnya masing-masing”. “Ingat semua yang Allah takdirkan untuk saya pasti yang terbaik, pasti paling pas” “Kenapa kamu tidak bisa menerima takdir ini? apa yang membuatmu berat menerimanya?” “Yakinlah, meskipun saat ini terasa berat, pasti akan indah nantinya, hanya saja saat ini kamu belum tahu hal indah apa yang menantimu”. “Seperti yang sebelumnya kamu alami, yang menurutmu buruk bisa memiliki akhir yang indah kan?” dan berbagai kalimat suportif lainnya. 

Kata-kata itu juga saya ucapkan setiap kali perasaan galau, tidak menerima takdir datang menghampiri.

3. Tafakur dan dekatkan diri pada Allah

Sebenarnya saya memiliki kesempatan untuk menerima takdir yang ada dengan ikhlas. Seringkali yang menjadi masalah adalah ketika saya membandingkan takdir saya dengan orang lain. Sehingga yang awalnya menerima, menjadi kecewa. Padahal saya tahu, setiap orang punya takdirnya sendiri-sendiri, punya milestone yang berbeda-beda. 

Jika dirasa perlu, saya bisa menonaktifkan media sosial jika sedang dalam kondisi kalut, masih belajar ikhlas menerima takdir yang ada. Karena sering kali apa yang nampak di media sosial membuat saya iri dan membandingkan apa yang terjadi kepada diri saya dan orang lain .

4. Selalu mejaga emosional positif dengan belajar hal baru dengan iklas 

Ilmu adalah kunci dari sikap dan perilaku yang benar. Jika saya tidak tahu ilmunya atau bahkan mengetahui ilmu yang salah, maka respon saya pun juga akan salah. Ilmu tentang takdir allah akan memperkuat iman saya kepada qodho dan qodar, sehingga saya lebih ridho menerima apa yang terjadi.

5 Bersujud Dan Berdoa

 Do’a adalah senjata bagi seorang muslim. Doa adalah yang menghubungkan saya dengan Sang Pencipta. Maka, jika ingin menjadi pribadi yang bisa selalu menerima takdirnya, sudah selayaknyalah saya meminta akan hal itu. Ada satu doa yang bertujuan supaya saya bisa menjadi hamba yang Ridho akan ketetapan-Nya. Doa ini disampaikan oleh salah satu habib.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ
Allahummaj’al nafsi muthmainnatan tu’minu biliqo-ika wa taqna’u bi’atho-ika wa tardho biqodho-ika

“Ya Allah, jadikanlah jiwaku tenang, mengimani perjumpaan dengan-Mu, merasa cukup dengan pemberianMu, dan rida dengan ketentuanMu.”

Ya, saya meminta supaya selalu bisa menerima takdir-Nya, entah itu baik atau buruk. Jika baik tidak sombong. Jika buruk tetap bisa husnudzhon,

6.Jalani sampai Allah  memberikan takdir yang terbaik 

Menerima takdir yang berat, tidak sesuai dengan yang diinginkan memang butuh waktu. Jadi terima saja apa yang saya rasakan saat ini. Perlahan-lahan berusaha menerima, nanti lama kelamaan saya  bisa menerima sepenuhnya.

Menerima takdir yang berat, tidak sesuai ekspektasi memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Jika saya mau perlahan-lahan membuka diri, maka insyAllah akan nada jalannya dan saya bisa menerima semua dengan lapang dada. Semoga enam cara tadi bisa membantu saya lebih mudah menerima takdir yang ada.


                                                       Ya Allah kuatkanlah hambaMu ini menjalani takdirMu

                                                                                

Komentar

Perlengkapan Kantor dan ATK

PERLENGKAPAN KANTOR PENDUKUNG KEARSIPAN DAN FUNGSINYA

MESIN JILID, BINDING E3872, PERLENGKAPAN KANTOR, FOTO COPY